Hampir Tak Merdeka*
Karya: Abdul Qodir Nasich
Aku
hidup di atas tanah. . .
Yang
mampu mengubah tongkat . . .
Menjadi
pohon berbuah . . .
Aku tinggal di bagian
bumi. . .
Yang tak henti dialiri.
. .
Air jernih. . .
Aku
dilahirkan di Negara. . .
Yang
katanya. . .
Paling
subur di dunia. . .
Di negeriku, tersimpan, , ,
Emas,
intan, dan batu permata. . .
Negeriku memiliki lautan. . .
Yang ikannya tak habis. . .
Dimakan tujuh turunan. . .
Negeriku
kaya. . .
Ya.
. .
Kaya.
. .
Tapi
rakyatnya tak pernah sejahtera. . .
Negeriku subur. . .
Tapi manusianya. . .
Jauh, . . .
Dari kata makmur. . .
Mereka bilang. . .
Negeriku itu paru-paru dunia. . .
Tapi paru-paru kami sendiri. . .
Tak bisa bernafas lega. . .
Kita merdeka. . .
Enam puluh sembilan tahun
lamanya. . .
Tapi apa ? ? ?
Makan masih minta. . .
Beras kita tak punya...
Tidak
sadar kah kita ? ? ?
Bangsa
lain. . .
Sedang
tersenyum sinis. . .
Di
atas kemerdekaan kita. . .
Tidak ingatkah kita ? ? ?
Tiga ratus lima puluh tahun. . .
Belanda menjajah. . .
Hanya karena rempah-rempah. . .
Tapi
kini. . .
Kita
harus mendatangkannya. . .
Dari
negeri tetangga. . .
Lantas apakah yang hendak kau teriakkan ? ? ?
Reformasi ?
Revolusi ?
Atau kah demokrasi ?
Itu
semua tak ada arti. . .
Jika
tak kuasa. . .
Mengisi
perut bangsa kita sendiri. . .
Dengan
yang kita miliki. . .
Dengan
segala yang tumbuh. . .
Dari
tanah ini. . .
Tanah
Indonesia. . .
Tidak kah kita lihat ? ? ?
Sawah-sawah kini. . .
Ditanami gedung-gedung megah. . .
Hutan-hutan ditumbuhi swalayan waralaba. . .
Para pemilik modal, , , menari-nari. . .
Di atas puing reruntuhan lumbung padi. . .
Dalam
kelaparannya. . .
Petani hanya bisa
berucap:
“sabar buk, sabar nak”
Tuhan tidak tidur. . .
Haruskah kita diam dan menunggu ? ? ?
Tidak kawan. . .
Tidak . . .
Bangunlah. . .
Bangkitlah. . .
Revolusi ini belum selesai. . .
Jangan
biarkan sawah kita. . .
Digerus
oleh keserakahan. . .
Jangan
relakan tanah subur kita. . .
Hanya
ditumbuhi gedung pencakar langit menjulang tinggi. . .
Kita bangsa mandiri. . .
Tanam apa yang ingin dimakan. . .
Makan apa yang telah ditanam. . .
Itulah filosofi bangsa ini. . .
Jika
padi tak mencukupi. . .
Gantilah
dengan ubi. . .
Bintuhan,
17 Juni 2014
*Puisi dipentaskan dalam launching buku Bupati Kaur, Dr. Ir. H. Hermen Malik, M.Sc., "Melepas Perangkap Impor Pangan", di Auditorium Gedung Bulog Jakarta.
10+ Best Casino Websites for Poker and Live Dealer Games
BalasHapusBest Casino Websites · 1. Ignition Casino - mini billiards table Best Poker Site for 1xbet 먹튀 Live Poker · 먹튀검증 2. w88 코리아 Bovada - Best Real Money 벳 365 우회 접속 Poker Site · 3. Ignition Casino - Best